Kisah Si Beruang Kuat
"Di sebuah hutan yang sejuk, hiduplah seekor Beruang Kecil bernama Bubu... Bubu adalah beruang yang lucu. Bulunya cokelat dan halus...
Suatu hari, Bubu ingin mengangkat batu besar untuk membuat rumah. Tapi, 'Aduh!', Bubu tidak kuat. Tangannya terasa lemas sekali... Kakinya gemetar...
Lalu datanglah Kakek Beruang yang sangat besar dan kuat. Kakek bertanya, 'Bubu, kenapa kamu lemas?' Bubu menjawab, 'Aku tidak tahu, Kek.'
(Baca dengan suara rendah & berwibawa)
Kakek Beruang tersenyum dan berbisik, 'Rahasia kekuatan beruang ada di perutnya. Kalau perut diisi dengan sayuran hijau dan nasi hangat, otot-ototmu akan bangun dan menjadi sekeras besi.'
Mendengar itu, Bubu langsung mencoba. Dia memakan wortel yang renyah... kriuk... kriuk... dan bayam yang segar... nyam... nyam...
Dan ajaib! Tiba-tiba Bubu merasakan hangat mengalir ke tangannya... ke kakinya... (Sentuh tangan anak dengan lembut).
Sekarang Bubu tahu, makanan sehat membuatnya menjadi pahlawan hutan. Dan karena perutnya sudah kenyang dan nyaman... matanya pun mulai terasa berat... berat sekali... dan Bubu pun tertidur pulas..."
Cahaya Sang Kunang-Kunang
"Di padang rumput yang luas, ada seekor Kunang-kunang kecil bernama Kimi... Kimi suka sekali bermain. Tapi saat matahari terbenam dan langit menjadi gelap, Kimi merasa deg-degan. Gelap itu sepi...
Kimi mencoba sembunyi di balik daun. Tapi kemudian, melihat ada satu bintang kecil di langit. Bintang itu berkedip padanya.
(Suara lembut dan meyakinkan)
Bintang itu berkata, 'Kimi, kamu tidak perlu takut gelap. Karena tahukah kamu? Tubuhmu sendiri bercahaya.'
Kimi kaget. Dia melihat ke perutnya. Ternyata benar! Ada cahaya hangat yang bersinar. Semakin gelap di sekitarnya, semakin terang cahayanya.
Kimi menyadari sesuatu... Dia aman. Di manapun dia berada, dia selalu membawa cahayanya sendiri.
Sama seperti kamu, Nak... Di dalam dadamu, ada cahaya keberanian yang sangat terang... (Letakkan tangan di dada anak).
Sekarang, Kimi sudah merasa aman dalam gelapnya malam yang sejuk... Dia melipat sayapnya... rileks... dan tidur dengan damai..."
Awan Putih yang Lembut
"Bayangkan... di atas kepala kita... ada sebuah awan putih yang sangat empuk... seperti kapas raksasa...
Awan ini perlahan-lahan turun... menyentuh kening Adik... Rasanya sejuk dan nyaman...
Awan itu turun ke matamu... membuat kelopak matamu terasa berat... sangat berat... dan kamu malas untuk membukanya...
(Tempo sangat lambat, banyak jeda...)
Awan yang lembut itu turun ke pipimu... ke bahumu... Bahumu yang tadi tegang, sekarang menjadi lemas... turun ke bawah... rileks...
Rasakan awan itu menyelimuti tanganmu... tanganmu menjadi lunglai... tidak ingin bergerak... hanya ingin istirahat...
Seluruh tubuhmu sekarang diselimuti awan yang lembut... Kamu merasa sangat aman... sangat nyaman... dan sangat mengantuk...
Tidurlah... biarkan tubuhmu beristirahat total... mimpi yang indah..."